Jutaan orang dengan HIV di dunia telah terselamatkan oleh pemberian obat
anti-HIV yang disebut antiretroviral (ARV). Obat itu tidak hanya
membuat orang yang terinfeksi HIV tetap hidup normal dan sehat, tapi
juga terbukti manfaatnya mencegah penularan pada orang yang sehat.
Menurut
dr.Zubairi Djoerban,Sp.PD,KHOM, studi-studi terbaru menunjukkan bahwa
obat ARV bisa mencegah infeksi. Strategi terbaru penanganan HIV tersebut
dikenal dengan pencegahan sebelum pemaparan (pre-exposure
prophiylaxis). Strategi tersebut juga telah disetujui oleh WHO.
"Di
beberapa negara sudah terbukti manfaatnya, terutama pada pasangan suami
istri yang salah satunya positif HIV atau orang yang memiliki pasangan
seks banyak. Karena mereka beresiko tinggi, pemberian ARV akan
menurunkan risiko penularan sampai 97 persen," kata guru besar dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu dalam acara Seminar Update
HIV/AIDS di Indonesia di RSCM Jakarta (6/9/12).
Riset-riset juga
menunjukkan, terapi pencegahan sebelum pemaparan itu efektif baik pada
pasangan heteroseksual atau homoseksual, asalkan obat diminum secara
konsisten. Hasil riset tersebut juga dipaparkan dalam konferensi AIDS
XIX di Washington DC, Amerika Serikat beberapa waktu lalu yang juga
dihadiri oleh Zubairi.
Namun tidak semua orang yang beresiko
tinggi bisa mendapatkan terapi ARV tersebut. Zubairi menjelaskan ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan manfaat
pencegahan. Antara lain orang tersebut harus dipastikan belum tertular
HIV (negatif) dan kondisi ginjal serta tulangnya sehat.
"Sebagai pencegahan, ARV juga harus diminum bertahun-tahun. Sehingga harus dipastikan efek sampingnya minimal," imbuhnya.
Berbeda
dengan pengobatan ARV pada orang yang sudah terinfeksi HIV yang harus
minum 3-4 obat setiap hari, untuk pencegahan ARV hanya diminum satu
tablet setiap hari.
Di Indonesia, mereka yang terinfeksi HIV dan
meminum ARV yang disediakan gratis oleh pemerintah bisa hidup produktif
dan sehat sampai lebih dari 10 tahun. Kendati begitu, belum diketahui
apakah pemerintah juga bersedia menyediakan anggaran untuk pemberian ARV
sebagai pencegahan penularan.
Menurut Kurniawan Rachmadi,
supervisor tim konselor Unit Pelayanan Terpadu HIV RSCM, pencegahan
sebelum pemaparan mungkin bisa memberikan hasil yang lebih terukur
dibandingkan dengan terapi perubahan perilaku.
"Contohnya saja
pemberian edukasi mengenai manfaat pemakaian kondom di lokalisasi akan
sulit mengukur keberhasilannya. Sementara jika diberikan ARV pada mereka
yang beresiko tinggi mungkin akan lebih efektif," kata Kurniawan dalam
kesempatan yang sama.
Dikutip dari : Kompas
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Artikel Berita
dengan judul Obat ARV Cegah Penularan HIV/AIDS. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://kencana14.blogspot.com/2012/09/obat-arv-cegah-penularan-hivaids.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Kencana 14 - Sabtu, 22 September 2012